Wordless December...

by 23.59 1 komentar
gue ngga tau harus berkata apa dengan semua yang udah gue lalui selama ini...
apakah gue harus bersyukur? bersabar? senang? mengeluh? ataupun menangis...
**********


Desember 2011- Januari 2012.

ngga kerasa gue udah kembali habis menapaki garis hidup gue untuk tahun ini.
*
Desember tahun tahun lalu untuk pertama kalinya gue ngerasain gimana rasanya di rawat dirumah sakit selama kurang lebih 2 minggu karena DBD, dengan puluhan botol Infus, 3 kantong trombosit darah, dan juga lusinan tusukan jarum di kedua belah lengan gue.
karena sakit itu juga, saat pergantian tahun... gue hanya terbaring lemah disana, hanya bisa mendengar suara letusan kembang api yang suaranya memecah keheningan malam itu.
"gue ngga seharusnya berada disini..." gue membatin pelan.

efek meletus balon hijau terus gue rasa sampai tahun berganti... pikiran, tubuh dan hati gue... semua, kacau. 

saat itu gue masih mengharapkan Dear kembali... ya. ini cerita lama, sekarang Dear sudah bahagia dengan kekasih barunya (saat permulaan gue tulis cerita ini, Dear memang masih berpacaran, tapi setelah tulisan ini selesai, hubungan Dear ternyata juga udah berakhir) yang juga satu fakultas dengannya. lain cerita dengan gue...

setelah sembuh dari sakit, dan semua masalah gue dan Dear pun selesai.
Dia memang udah bener-bener ngga bisa sama gue lagi...
semua cerita itu udah gue tulis disini. (link : Goodbye Days, Kenapa Hanya Untuk Hari Ini?, Yesterday)

**********
  
Februari 2012 - Desember 2012

ya. bulan udah berganti ke Februari.
gue taruh semua kenangan itu dibelakang, tepat di punggung gue. sehingga jikapun gue menoleh lagi kesana. tetap... tak ada sesuatu hal terlihat.

dibulan ini... Februari.
semesta mempertemukan Gue dengan sesorang Perempuan bernama Langit
gue anggap. Dia kado Ulang Tahun tuk gue dari Tuhan.
dan benar. 
semesta mengizinkan gue tuk bisa menjadi kekasihnya, dimulai dari bulan ini...


"Cinta terlahir diantara kita
Melewati seribu senyummu

Yang tak pernah kurasakan

Sebelumnya disaat kau masih dalam hayalku"



(Ungu-Rasa Sayang)

bersamanya gue bener-bener ngerti gimana rasanya menjadi sesorang yang selalu dinantikan kehadirannya, dirindukan, dan semua hal indah yang ngga mungkin bisa gue ciptakan saat sendiri. selain bersama dia...

mulai dari Surprise untuk ultah gue dari dia, yang bener-bener pertama kalinya gue rasain, dapat kejutan dari kekasih gue sendiri. gue yakin... She is my Future...
semua sudah gue tuang dalam cerita Its not Tomorrow, this is Future 

selama bersama Langit banyak pencapaian yang kami raih bersama, Alhamdulillah... kami Lulus UN dengan nilai yang memuaskan, kami sama-sama merajut mimpi tuk bisa masuk Universitas negeri, ya di kota ini... Universitas Jantung Hati rakyat Aceh. Universitas Syah Kuala.
sebelumnya, gue berencana untuk kuliah diluar. saat itu gue bertekad masuk UI ataupun paling tidak USU.

gue menceritakan keinginan ini sama kedua orang tua gue, keduanya mengizinkan... karena memang, keputusan sepenuhya ada ditangan ini.
gue juga menceritakan mimpi itu sama Langit, sama halnya dengan sepasang kekasih yang lain... keduanya selalu ingin bersama-sama terus bukan? ya... begitu juga yang Langit rasa., berat dia untuk melepas dan mendukung keinginan gue itu...
tapi... Langit mengerti keinginan gue yang sangat ingin menjadi seorang Psikolog ini. 
"semuanya terserah Bumi. itu keputusan Bumi, apapun itu Langit pasti dukung, demi masa depan Bumi nantinya..." - isi pesan singkat yang Langit kirim menanggapi keinginan gue itu.


akhirnya, gue memutuskan untuk kuliah disini. karena juga, Nyanyak belum siap untuk jauh dari anak lelaki semata wayangnya ini.
"ini bukan tentang dimana gue kuliah, tapi siapa gue di saat kuliah itu. sebagus apapun Universitasnya jika gue malas, sama aja kan?" pikir gue
ya, keputusan udah bulat. 

masa masa untuk persiapan SNMPTN pun udah tiba.
kurun waktu tinggal 1 bulan lebih kurang.
gue ngga tau harus ambil bimbel dimana, gue coba tanya sama Langit... dia menyarankan gue tuk ambil bimbel di tempat yang sama dengan dia. jelas... ngga perlu pikir panjang. gue terima saran itu.
"berarti, gue bakalan selalu ketemu dia" batin gue. :)

tapi, gue ragu... karena gue ambil bimbel fokus IPS. dan ngga ada yang gue kenal sama sekali disana.
beda dengan Langityang ambil jurusan IPA.
gue bating setir. pas SMA gue Jurusan IPA, gue sadar sepenuhnya kalo gue itu mati kutu dengan segala berbau FISIKA, KIMIA, BIOLOGI dkk.
karenanya gue ambil IPS saat bimbel SNMPTN.

gue lupakan keraguan itu dan kekeuh untuk lanjut walaupun ngga ada temen dekat gue disana.
harus keluar dari zona nyaman!

sebulan gue bimbel disana, gue beneran fokus...
terlebih lagi, kami sering barengan perginya, sebelum belajar... gue udah jumpa sama Sang Penenang Hati Terhebat gue, gimana ngga adem-adem aja guenya coba?
dan juga ini demi mimpi yang udah kami rajut sama-sama. Lulus SNMPTN.
*

yang ditunggu-tunggu pun tiba. SNMPTN.
seluruh peserta SNMPTN di negara ini gonjang ganjing jantungnya, 
harap-harap cemas dengan apa yang akan dihadapi, apakah sulit soalnya? apakah gue udah cukup belajar selama ini?
semua cemas. ngga terkecuali gue dan Langit.
Langit pesimis bakal lulus... gue khawatir, gue takut itu ngebuat Langit yang sebenarnya mampu ngejawab dan ngebabat semua soal, malah jadi ngga pede dengan kemampuannya.
gue coba menyemangati dia, segala kata motivasi keluar dari mulut gue...
dan... kepercayaan dirinya kembali, walau masih terbesit keraguan dari tatap matanya.

hari yang menegangkan itu berlalu. tapi semua belum usai, rasa cemas masih menghantui.

singkat cerita.

hari pengumuman tiba.
jam menunjukkan pukul 18.30...
hampir maghrib, hati dan pikiran gue ngga tenang. bukan. bukan cuma gue... tapi seluruh Calon mahasiswa baru di negara ini.
gue masih duduk dengan tatapan kosong ke depan layar laptop dengan halaman WEB pengumuman SNMPTN yang terbuka di browsernya.
gue terus menghitung mundur untuk melihat pengumumannya.
"udah, shalat dulu sana, berdoa. biar lulus." suara kakak gue membuyarkan lamunan gue. yang juga kebetulan udah Azan maghrib.
ngga ngejawab apa-apa gue bergegas untuk shalat.
selesai shalat, gue mengadahkan tangan dan berdoa... semoga lulus. belum selesai gue berdoa...
kakak gue ngebuka sedikit pintu kamar gue dan kepalanya nongol ngintip seraya ngomong ke gue "eh, udah jam 7 lewat tuh, aku yang liat aja ya? pengumumannya?"
belum sempat gue jawab. dia langsung ngambil kartu ujian gue dan ngacir ke depan laptop.
cepat-cepat gue menyelesaikan doa gue dan teriak. "JANGAAAAAAAN!"

gue buka websitenya dan mulai meng-input nomor ujian dan tanggal lahir gue disana.
"enter!"
error! wah!
websitenya kepenuhan yang buka nih. gue coba lagi. error! coba lagi! dan...
"Selamat atas keberhasilan anda!" gue ngga berkedip. LULUS!!! ALHAMDULILLAH! *koma
gue lulus di Ilmu Komunikasi. gue ngga jebol ke Psikologi.
ya gue yakin ALLAH punya jalan yang lebih indah tuk gue atas ini.

gue langsung SMS Langit dan mengabarkan berita gembira ini, berharap dia juga lulus.
ngga ada balasan. gue khawatir.
beberapa puluh menit kemudian... 
"Alhamdulillah ya sayang. selamat untuk kamu... Langit belum bisa kebuka ini... :(" sms dari Langit buat gue makin khawatir.
"coba kirim nomor ujian kamu biar Bumi coba buka juga sayang" balas gue.
baru aja terkirim SMS gue, masuk SMS dari dia.
"Alhamdulillah... Langit lulus di Farmasi sayang."

Rajutan mimpi kami selesai. kami berhasil.
terima kasih sayang. ini karena doa dan semangat dari kamu dan juga kedua orang tua Bumi... Bumi bisa lulus.
*

Masa-masa menjadi seorang mahasiswa pun dimulai, eh... akan sih lebih tepatnya.
hubungan gue dengan Langit udah jalan 4 bulan...

gue berkeinginan beri hadiah tuk dia di hari bersejarah kami itu, sebenarnya sih bukan karena kami 4 bulanan, tapi karena gue memang pengen beri sesuatu yang wah! buat dia... ya kebetulan ada hari itu. ya...
gue awalnya bingung mau beri apa buat dia, kebetulan temen gue bisnis online gitu, ada ngejual barang yang unik-unik, gue ngeliat,.. ada lampu tidur yang nyalanya mirip banget sama lilin! oke! gue tertarik..
gue pesan satu. 3 hari setelahnya barangnya nyampe.

"kalo cuma ngasi ini lampu gitu aja ngga wah dong. oke! buat kotaknya aja!" pikir gue kesenangan yang udah ngga sabar ngeliat senyuman manis Langit yang terukir diwajah polosnya nanti.

gue nyari kertas kadonya dulu...
gue nyari bareng kakak gue, setelah keluar masuk beberapa toko gue nemuin yg cocok, gue teringat Langit seneng banget sama Mickey Mouse. ok. kertas kadonya udah dapat.

sesampai dirumah langsung deh gue bungkus!
well... lucu jadinya.
di dalam kado itu selain ada lampu tidurnya, gue selipin sepucuk surat yang gue tulis sendiri...
disana banyak doa-doa gue sama dia. dan semua pengharapan pengharapan akan hal indah yg sedang kami tulis bersama unuk diwujudkan.


hari udah berganti tanggal.
19 Juni 2012 hari tepat 4 bulan hubungan kami.
hari indah itu tiba, gue sama Langit udah mempersiapkan tuk bisa jalan bareng sore itu, kami memilih untuk pergi ke sebuah DVD store untuk hunting Film.
sesampainya disana Langit langsung nyari Film yang memang udah lama dia cari-cari "Percy Jackson" yg part II. cerita tentang seorang anak manusia yang dimana merupakan keturunan Dewa, Ibunya menikah dengan Dewa; Poseidon (Dewa Laut) sehingga lahirlah dia dengan kemampuan setengah Dewanya, mirip dengan Hercules yang merupakan anak Dewa juga; Zeus Raja para Dewa. bedanya ini udah modern tapi semua tokoh nya bedasarkan mitologi yunani kuno. Filmnya seru! emang sih gue cuma baru nonton yang part I nya... gue juga penasaran ama film keduanya. tapi setelah mencari dan mencari kami ngga nemu FIlmnya.

Langit kayanya ngga sadar, selama dia sibuk nyari itu Film, gue merhatiin dia terus, raut wajahnya itu loh... serius banget, fokuuuus ngeliatin tiap Title film yg dia cari.
dia pindah dari satu boks ke boks yg lain tetap dengan wajah seriusnya. lucu.
gue rindu hari itu, gue rindu semuanya... semua yang ada dia disana.

walaupun kecewa karena kami ngga nemuin film yang kami cari, kami nemuin beberapa penggantinya, ada beberapa film yang menurut kami menarik, so setelah bayar ke kasir... kami pulang.

gue ngga mau waktu kami sama-sama ini cepat berakhir, gue nanya ke Langit
"mau kemana lagi sayang? kita cari tempat makan atau muter-muter aja?"
terdengar suara lembut dia dari balik kaca helm, diantara bisingnya jalan raya
"muter-muter aja, kalo udah jam 6 pulang..."

oke gue setuju,
kami mengitari jalanan kota ini sore itu,
yang dimana setiap sudutnya ada potret cerita kami.

jam udah menunjukkan pukul 6 kurang, well... udah saatnya pulang, karena gue perginya di jemput Langit, kalo kelamaan kasian ntar dia nyampe rumah udah maghrib.

sesampai dirumah gue, gue bilang ke dia
"tunggu bentar ya? jangan pulang dulu, ada yg mau Bumi kasih."
Langit nyaut
"cepat tapi ya?"
"hmmmmm iyaa" kata gue sambil masuk tuk ambil kado itu.

ngga berapa lama, gue udah kembali, dan langsung masukin kotak persegi panjang dengan corak Mickey Mouse sebagai keras kadonya kedalam tas Langit sambil bilang ke Dia
"ini dibuka jam 9 malam ya? ingat tuh. bukanya jam 9 malam. oke sayang?"

dia bingung, diam... cuma mengangguk mengisyaratkan Iya.

setelah itu Langit langsung pamit pulang...
hati hati dijalan ya sayang :)

*
Langit berhasil gue buat penasaran dengan itu.
sesampainya dirumah dia nanya kenapa harus dibuka jam 9 malam? gue cuma bilang. nanti kamu juga tau sendiri...

setelah beberapa jam berlalu, ok!
sudah jam 9. gue langsung sms dia, "udah bisa buka kadonya sayang..."

setelah beberapa saat setelahnya, gue dapat sms dari Langit yang isinya dia seneng banget dapat kado itu dari gue, dia ngerti kenapa gue ngeharusin buka jam segitu, karena dia udah selesai dengan semua kegiatannya, dan udah cukup gelap untuk nyalain lampu tidurnya itu.

hari itu beneran indah.
bukan karena harinya ataupun momentnya,.. tapi karena ada dia bersama gue. dia yang buat semuanya indah. oh ngga, Kami. :)

*
Sudah hampir masuk bulan puasa...
Marhaban Ya Ramadhan.

setiap iklan di TV udah mulai menayangkan serba-serbi yang berhubungan dengan bulan Ampunan ini,
mulai dari iklan sirup, sampai ke iklan sosis.
sumpah! itu iklan kaga penting banget. dimana serombongan orang, mukul bedug buat bangunin sahur terus nyanyi-nyanyi eS eM eS... Sahur Makan So****! para tetangga keluar! sambil makan sosis yg slogannya "TINGGAL GLEK" (gue ubah dikit)
sumpah! ini apaan sih? ngga penting banget! garing! 
mirip ama jomblo-jomblo desperate yang ngajak kenalan ama cewek-cewek kece lewat FB "hai.. leh nalan?" "haiii kamu cantik banget deh, boleh minta nopenya?" iiiih! jijik!
sulit rupanya jadi cewek cakep ya? yang ngemodusinnya bikin keracunan. kalo gue jadi cewek, mungkin udah bebuih mulut gue pas baca chat atau message dari cowok jomblo desperate kaya begitu. karena itu Semesta menggariskan gue lahir sebagai cowok tulen. Alhamdulillah.
kalo ngga, udah dari dulu pas gue punya FB gue udah ditemukan tewas, masuk koran dengan HEADLINEnya "seorang remaja putri ditemukan tewas keracunan! korban diduga keracunan setelah mendapatkan pesan melalui Fb korban yang berisikan 'hai leh nalan?' yang dikirim kan oleh seorang remaja jomblo ngenes, pria berinisial XX yg sekarang telah ditetapkan sebagai tersangka atas kejadian ini, kejadian ini di sinyalir demikian karena korban ditemukan tewas dengan mulut berbusa didepan laptopnya saat sedang membuka FB" tragis.

*

"bulan ini kayanya ngga banyak waktu ketemu gue sama Langit" pikir gue

ya, mau gimana lagi? 
paling cuma sms telpon doang, itupun abis shalat isya...
tapi yang gue seneng dari bulan Ramadhan kali ini, setiap sahur... berbuka... shalat tarawih. selalu dapat ucapan dari Langit "selamat pagi sayang, selamat makan sahur yaa" "selamat berbuka puasa dan shalat magrib sayang" "selamat menunaikan ibadah shalat isya dan tarawih ya sayang :)"
gue juga selalu balas ngucapin hal yang sama tuk Langit,

sebenarnya, bukan ucapannya yg special, bukan... tapi siapa yang mengucapkannya, dialah yang membuat hal itu special.

setiap kali gue baca sms yang berisi ucapan selamat pagi dari Langit, gue berasa kaya dapat semangat tuk cepat-cepat melek dan ngelakuin semua kegiatan gue! dia sumber semangat. 
begitu juga ucapan-ucapan lainnya dari dia...
Langit... kok bisa sih kamu? :)

bisa dibilang, selama sebulan itu kami ngga pernah ketemu, hanya sekali... saat itu pas acara bikin surprise buat nadin, 
gue ingat banget tanggalnya... 9 Agustus 2012 terakhir kali gue ketemu Langit, sebelum hubungan kami berakhir... yang tepat 4 hari setelah lebaran Idul Fitri... dan tepat juga 4 hari setelah hubungan kami jalan 6 bulan.
dan kami kembali bertemu saat beri surprise tuk dia tanggal 10 November lalu, ya... saat itu gue bukan lagi bagian dari hari-hari dia. tapi dia, tetap bagi gue...

kalian tau teman? berapa banyak kenangan yang harus kembali gue gali untuk menulis cerita ini?
berapa banyak luka lama yg harus kembali berdarah saat jemari gue menuliskan serangkaian cerita ini?

ini salah gue, gue yang merubah kisah cinta kami yang awalnya manis menjadi pahit..,

Langit...
dia minta pisah, karena lelah dengan semua masalah kami, yang semua berawal dari keegoisan gue..., dia butuh waktu tuk sendiri, membuang semua penat dari hubungan kami.

"Show me the meaning of being lonely,

Is this the feeling I need to walk with,

Tell me why I can't be there where you are,

There's something missing in my Heart"


(Backstreet Boys-Show Me the Meaning of Being Lonely)

gue rindu dia teman... 

Rindu semua kenangan yang pernah kami ukir diantara Mentari dan bulan...

Sejak Langit pergi, gue kehilangan penenang Hati terhebat gue, saat ada masalah datang, gue ngga tau harus menumpahkan semua keluh kesah gue. Langit seorang yang punya energi besar tuk menguatkan gue melewati masalah.
terlalu banyak yang gue lewati bersama dia...
setelah Langit memilih mengakhiri hubungan dan butuh waktu untuk sendiri dulu...
gue merasa ngga bisa melakukan apapun lagi.
energi besar itu udah sangat jauh dari jangkauan gue

dan kembali,
hal yang dulu melemahkan gue dimasa kecil datang; masalah keluarga... dan banyak masalah lainnya, kemana harus gue bagi beban ini? siapa yang mau menerima? siapa yang mampu menenangkan gue? ya. yang gue tau sekarang Dia Langit

Sekarang, tiap kali gue tiba di tempat dimana pernah terukir kenangan kami, seperti jalan yang kami lalui saat bersepeda bareng teman-teman yang lain, yang juga menjadi saksi bisu saat gue menggenggam tangan dan memeluk semua jemarinya dengan jemari ini saat mengayuh kedua pedal itu, tempat dimana kami makan siang bersama, hingga rumah seorang teman dekat yang selalu jadi tempat favorit untuk melepas lelah setelah bersepeda bersama, sekaligus tempat membunuh rindu kami. semua itu membangkitkan kenangan manis itu...

teringat... saat pertama kali gue dan Langit makan siang bareng, disebuah tempat makan yang dimana hari itu pertama kalinya gue dan dia bertemu setelah gue menyatakan perasaan ke dia.., gue ingat ribuan perasaan canggung yang bercampur dengan rasa bahagia dihari itu.. gue ingat semuanya, setiap mili senyuman yang dia beri ke gue, setiap gerakan tubuhnya, harum tubuhnya hari itu... gue ingat, gue ingat semuanya.

sekarang, setiap gue melewati tempat itu, dan semua jalan yang pernah ada kenangan gue bareng dia...
gue cuma bisa senyum, hanya senyuman yang bisa meresonansi kenangan manis itu,  dan seolah gue ngga sendirian disana, gue bersama dia... bersama pemeran utama kenangan indah itu...

*

gue teringat lagi saat usaha yang menurut gue mampu buat hatinya luluh tuk kembali ke pelukan ini, yang udah gue posting disini (link: Mencoba Mengetuk Kembali belum baca? klik aja)

di hari saat gue beri surprise tuk Langit...
gue hancur. 
malamnya gue ngga tau harus bicara ke siapa...


"...At night when the stars

Light up my room

I sit by myself

Talking to the moon.
Trying to get to You
In hopes you're on
The other side
Talking to me too.
Or am I a fool
Who sits alone
Talking to the moon?"

(Bruno Mars-Talking to the Moon)


gue butuh teman bicara yang sungguhan!
gue coba sms Dear, gue bilang gue pengen cerita... ngga tau harus hubungi siapa lagi, ya ngga ada salahnya gue hubungi Dear,

Dear bingung, dia khawatir dengan keadaan gue, 
gue ceritakan semua yang hari itu terjadi... gue butuh Langit, gue nyesal banget!

kalian tau teman? penyesalan ngga pernah datang terlambat... dia selalu tepat waktu, penyesalan datang saat kita sadar, semua udah ngga indah lagi karena perbuatan kita... itu bukan terlambat, itu tepat waktu.

gue cerita semua rindu gue ke Langit, sama Dear

gue rindu saat memotong setiap huruf di majalah untuk kado ulang tahun Langit, begitu juga dengan setiap lem kertas yang menempel di setiap jari tangan ini, saat membungkus semua itu dengan kertas kado,
bahkan, kedua orang tua gue masuk ke kamar dan menyaksikan anak lelaki sematawayangnya ini membungkus setiap kotak kado itu.

gue rindu saat gue marah sama diri gue sendiri, karena peluh gue yang jatuh tepat diatas bungkusan kado itu, sehingga gue harus buat dari awal.
gue rindu harapan yang menjadi motivasi gue melakukan itu semua, pengharapan yang meyakinkan diri gue bakal kembali bersama Langit setelah gue menyelesaikan ini. Rindu saat perasaan "aku melakukan ini tuk kamu Langit, demi kamu... mungkin ini terlalu sederhana, tapi ini aku buat dengan kemampuan terbaikku, untuk kamu"

pengharapan yang terlalu tinggi... 
kenyataan sangat berbeda. 
gue jatuh dengan sangat keras! saat mengetahui... Langit masih belum mau untuk melanjukan hubungan ini.
sakitnya hingga ketulang...

"inikah sakit yang Langit rasa saat gue mengecewakan dia? saat gue menjatuhkan mimpi kami untuk terus bersama karena tingkah dan kesalahan gue?" benak gue bicara

iya. malah sepertinya Langit merasakan hal yang lebih sakit, untuk pertama kali dia merasakan pahitnya perpisahan dan dikecewakan, dan itu sama gue.

gue butuh kesempatan kedua untuk menyembuhkan sakit nya itu...

Langit bilang, dia udah memaafkan semua kesalahan gue... tapi, untuk kembali memperbaiki hubungan kami... Langit masih bilang ngga.

setelah beberapa jam gue nelpon Dear, gue merasa lebih lega... walau masih ada yg terasa menekan dada gue keras!
ya. semua kata-kata yang belum sempat gue bilang ke Langit. mereka sukses menekan perasaan nyaman gue malam itu sampai gue terlelap karena terlalu lelah pikiran.

*

*menghela nafas panjang*
gue memilih untuk menunggu... menunggu dia kembali merindukan gue, dan kembali kedalam pelukan lengan gue ini.

ada hal yang selalu menghantui benak gue, mengapa dulu saling mengenal, mengasihi, mencintai jika pada akhirnya berpisah dan menjadi orang asing?
inilah yang gue rasa... gue sudah menjadi orang asing. dalam hidup dia...

dan juga rasa khawatir terhadap keadaan Langit, belakangan gue dapat kabar dia sakit karena terlalu lelah, kehujanan juga mungkin, dan sering begadang demi menyelesaikan laporan praktikumnya, 

"sayang, kamu tetap semangat ya? mungkin ini berat untuk kamu lalui, tugas-tugas yang ngga ada hentinya, kehilangan waktu istirahat, tapi nanti,.. setelah kamu menyelesaikan Kuliah kamu, semua lelah kamu terbayarkan dengan air mata bahagia nyanyak dan ayah kamu :)
kamu gadis kecil mereka yang Kuat! tetap jaga kesehatan kamu ya?"

ada juga karena gue terlalu banyak tau tentang Langit, gue cemburu dengan teman-teman baru dia yang selama ini selalu ada di sekitar dia, buat dia tersenyum, tertawa...
gue envy sama mereka, gue pernah menjadi alasan dia untuk tersenyum dan tertawa... ya. pernah.

gue juga cemburu dengan teman-teman cowoknya di kampus yang sering mention-mentionan sama Langit di twitter, sampai larut malam, padahal dulu sama gue dia ngga pernah, selalu tidur tepat waktu, ya mungkin dia twitteran sambil buat laporannya itu,.. tapi gue ngga mau dia terlalu mengorbankan waktu istirahatnya demi sebuah laporan. kesehatan dia lebih penting. gue berlebihan ya? ya sepertinya

khawatir! cuma itu yang menyiksa batin gue, 
itulah dimana ketidaktahuan itu membahagiakan,

sekarang gue hanya bisa mendoakan dia, kesehatan dia, perlindungan dia, karena memang itu satu-satunya cara buat gue tenang; menyebut namanya disetiap doa gue.., mempercayakan yang MAHA MELINDUNGI untuk menjaga dia.
dan juga itu satu-satunya hal yang bisa kita lakukan saat kehilangan seseorang, cuma mendoakan dia dari jauh...
karena terkadang, mengeja rindu tuk dia itu sia-sia... rindu juga bisa bertepuk sebelah tangan, tapi doa ngga.

gue dan Langit saling menatap hanya di dunia maya, gue yakin dia ngeliat setiap kali gue muncul di timelinenya, tapi kami ngga saling menyapa. Di dunia nyata, sepertinya semesta mencarikan jalan agar kami tak saling bertemu. sepertinya...

apakah gue menunggu Langit seperti menunggu tangga 13 bulan 13 tahun 2013?

Pernah terpikir sama gue, sepertinya... entah kenapa lebih melegakan hati menjadi seorang Secret Admire/Silent Love... yang memang dia ngga tau kita punya perasaan tuk dia (jika kita yang menjadi seorang Secret Admire/Silent Love) karena itu kita terabaikan oleh yang kita kagumi diam-diam...
daripada menjadi seseorang yang menunggu orang yang pernah ada di hati tuk kembali, Dia tau kita masih punya rasa yang besar, tapi kita terabaikan...

tetap... gue memilih untuk menunggu.

" 'Cause If one day you wake up and find that you're missing me
And your heart starts to wonder where on this earth I could be
Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet
And you'll see me waiting for you on our corner of the street
So I'm not moving, I'm not moving,
I'm not moving, I'm not moving

People talk about the guy that's waiting on a girl
There are no holes in his shoes but a big hole in his world

Maybe I'll get famous as the man who can't be moved
Maybe you won't mean to but you'll see me on the news
And you'll come running to the corner
'Cause you'll know it's just for you
I'm the man who can't be moved"

(The Man Who Can't be Moved-The Script)

*

Hati gue bicara,
"Ingin dia kembali?"
"ngga".

mungkin gue terlihat munafik, meminta dia tuk ngga kembali dalam pelukan ini, 
Gue hanya ingin dia bahagia, ngga peduli apapun itu artinya...
jikapun bukan bersama gue. Ngga apa...
Gue berdoa semoga dia menemukan yang terbaik.
yang selalu mengisi harinya dengan kebahagiaan.

ya...
gue teringat kata-kata dari seseorang yang pernah gue sia-siakan dulu... "Terkadang merelakan adalah bukti perasaan Cinta terbesar"
YA. disana kita tidak memikirkan ego kita. yang terfikir hanya kebahagiaan dia. 
walaupun pahit. melihat orang yang kita kasihi bahagia dengan orang lain.

tapi... jika kesempatan itu masih ada tuk gue, dan Langit ingin kembali memperbaiki hubungan kami...
Hati ini, selalu punya tempat terindah tuk dia.

Bulan Desember ini penuh dengan hujan yang ngga bisa diprediksikan kapan turunnya, kadang mendung, gelap berawan hitam... namun ngga hujan.
kadang terik, selang beberapa saat... hujan turun dengan derasnya.
ngga bisa diprediksikan.
Mirip dengan rindu ini tuk dia...
yang muncul sesukahatiseenakjidat.
memang,
padahal... gue ngga pernah berhenti merindukan dia.

semua kenangan indah itu juga mengalun kuat dipikiran gue...
dibulan ini di Desember ini, lebih kuat dari bulan-bulan sebelumnya.



"When somebody loved me, everything was beautiful

Every hour we spent together, lives within my heart

And when she was sad, I was there to dry her tears

And when she was happy, so was I, when she loved me.


Through the summer and the fall, we had each other, that was all
Just she and I together, like it was meant to be
And when she was lonely, I was there to comfort her
And I knew that she loved me.

So the years went by, I stayed the same
And she began to drift away, I was left alone
Still I waited for the day, when she’d say "I will always love you."

Lonely and forgotten, never thought she’d look my way,
She smiled at me and held me, just like she used to do,
Like she loved me, when she loved me

When somebody loved me, everything was beautiful,
Every hour we spent together, lives within my heart
When she loved me."

(When she loved me - Sarah McLachlan)


lagu itu terus mengalun selama gue tulis cerita ini...
cocok.

Sakit flu memang cocok minum migsag***!
COCOK!
apaan sih kem! ngerusak suasana aja!
*menghela nafas panjang lagi*

*

"maaf, jika Bumi ngga pintar dalam bermusik, seperti lelaki impian wanita lainnya saat masih disisi kamu. Hingga Bumi ngga pernah menyanyikan atau memetik gitar untuk kamu..

tapi, cuma ini yang mampu Bumi lakukan...
menuliskan, cerita kita... yang  pernah indah itu, impian kita...
merangkainya, agar tetap hangat, dibaca oleh mereka...

walaupun...
kini semuanya telah dingin... sepertinya.

sayang,
ini semua benar, seperti yang pernah kamu baca, Bumi yakin kamu mengingatnya dengan jelas.

'3 hal yang tidak pernah kembali, Waktu. Kata-kata. dan Kesempatan.'

walaupun Bumi ngga sepenuhnya yakin dengan itu. semua mampu kita kembalikan. bukan kembali kemasa lalu... melainkan, semua itu kita gantikan dimasa depan. terutama kesempatan. dari mana kita tau kesempatan itu datang hanya sekali? apa kita tau bagaimana wujud dari kesempatan itu? kesempatan selalu ada, hanya saja dia datang dalam bentuk yang lain. bisa saja kesempatan yang sama... yang membuat kesempatan itu tak pernah kembali untuk seseorang, adalah... mereka yang tidak memberikan kesempatan...
semoga kesempatan untuk Bumi, masih ada...

untuk bisa disamping kamu. kembali."


Selamat tinggal 2012.
Selamat tinggal kenangan manis...
Selamat tinggal...

semoga kita bertemu di lain kesempatan di tahun 2013. 



*PREEEEEEET PREEEEEEP PEEEEEP PEEEEEEEEEP*
*tiup terompet*

1 komentar:

  1. labelnya banyak,ngetiknya akut kepanjangan out of the box.cailahh complit semuanya.
    ini yang suka nya '3 hal yang tidak pernah kembali, Waktu. Kata-kata. dan Kesempatan.'
    happy new year dude!

    BalasHapus