“WHAAAAT, film Deadpool keluar bulan depan!” teriak Adit
“tanggal berapa?” tanya gue ikutan kaget
“disini sih ditulis tanggal 11, ngga tau deh di Indo kapan mungkin tanggal 12” jawab adit sambil sesekali men-scroll tabnya
“kita harus nonton!”
“yooooi!!!!” teriak adit memecah keheningan kamar
Berawal dari percakapan tentang film itu, gue memutuskan untuk segera booking tiket ke luar kota, dan kami memutuskan menontonnya di tanah Sunda, Bandung.

Sebenarnya bukan hanya karena itu, tapi karena gue butuh waktu untuk katarsis.
ini posting-an yang panjang, jadi buat yang mau bacanya nyicil di hp tanpa harus buka blognya lagi, kalian bisa download file PDFnya disini

Happy reading!


“Apa kabar langit?”


Pagi itu masih sama seperti biasanya, matahari sudah meninggi, dan Bumi baru bangun dari tidurnya.
Saat itu pertengahan bulan Ramadhan, kegiatan Bumi biasanya hanya sebatas bangun tidur, cek sosmed, shalat zhuhur, tidur siang, bangun tidur, shalat ashar, cek sosmed lagi hingga buka puasa, dan begitu seterusnya...
Namun berbeda dengan hari ini, pagi ini bumi dibangunkan oleh petikan gitar abang sepupunya, lagu yang agak asing di telinga bumi,..

Hai kem, bagaimana kabarmu?
mungkin kamu bingung kenapa mendapat surat ini, dan dari mana surat ini bisa sampai ke tanganmu.
24 Desember
Pagi itu dimulai di Seulimum,
Gue sekeluarga nginap dirumah nenek untuk menghabiskan masa libur gue, namun... tiba-tiba handphone ayah berbunyi, rupanya dari Abua gue yang ngajak kami untuk ke Meulaboh untuk melayat keluarga yang meninggal disana, awalnya Ayah menolak, namun Abua memaksa untuk ikut dengan alasan mereka juga ngga akan kesana jika kami ngga ikut, well... akhirnya kami sekeluarga memutuskan untuk ikut karena ngga enak, saat itu juga kami bergegas pulang ke Banda untuk persiapan...