Rindu ini bisu.

by 20.30 0 komentar
Hari ini seharusnya sama dengan hari yang bertanggal 19 yang ada di beberapa bulan sebelum september ini.
Inilah hari, Dimana semua hal indah yang tercipta itu terkenang semakin kuat.



Teringat lagi aku, beberapa bulan yang lalu...
Dimana kita sering menyambut embun bersama. 

Teringat lagi aku, di setiap ucapan selamat pagi yang selalu kamu sampaikan untukku, begitu juga yang selalu aku, kita saling memberi semangat untuk melukis hari. 

Teringat lagi aku, saat kita mengayuh kedua pedal itu dan menghitung garis jalan, yang dimana mereka menjadi saksi bisu, aku menggenggam jemari lentikmu itu.

Teringat lagi aku, saat pertama kali mengecup lembut punggung tangan mu itu.
harum, menenangkan ku.

Teringat lagi aku, saat lensa mata ini menangkap bias senyum tulus mu itu. Yang tentu, sampai saat ini masih menjadi penghapus lelahku.

Teringat lagi aku, saat ada duri yang nakal mengenai kaki yang selama ini menemani langkah ku.
takut, hati-hati, aku mencabut duri itu dari telapak kakimu.

lain kali, jalannya hati-hati ya? :)

Teringat lagi aku, saat kita saling mengeja rindu dan menghitung setiap detik yang berlalu, kapan bisa bertemu?

Teringat lagi aku, saat jemari ini mencubit kecil pipi lembut mu itu.
Begitu banyak yang terlintas di pikiranku tentang semua kenangan kita...

Teringat lagi aku, setiap kali melewati tempat  yang dimana hari itu pertama kali kita makan siang bersama
dengan seribu kecanggungngan serta rasa bahagia.

Teringat lagi aku, dengan semua hal-hal bodoh yang aku lakukan di depanmu,
hanya untuk membuatmu tertawa.

Teringat lagi aku, di setiap panggilan sayangmu untukku, yang merupakan salah satu alasan semua senyum yang aku ukir sepanjang hari.

Teringat lagi aku, sering kita berkumpul dengan teman-teman, disebuah rumah teman kita.
kita saling mengulur waktu, karena masih ingin melepas rindu

Teringat lagi aku, saat setiap malam kita mengumpulkan bintang, dan bercerita tentang semua coretan hari yang telah kita lukis bersama.

Teringat lagi aku, saat ucapan selamat tidur darimu.
yang menjadi tiket tidur nyenyakku

Teringat lagi aku, saat pertama kali aku menuliskan cerita kita disini.
dimana saat itu cerita kita indah untuk dibaca oleh mereka

Begitu juga kesalahan yang aku perbuat, yang telah membuat hatimu lelah, untuk melukis lagi hari hari bersama. 

Rindu ini masih terus aku eja untukmu,
Untukmu yang disana,
Apakah cuma aku yang merindukan saat kita melukis hari bersama?
bisakah kita kembali melukis hari bersama dengan setiap embun, matahari, bulan dan bintang yang ada?
sungguh, Aku begitu merindukan kita sayang...

Hari ini, kembali, semesta mempertemukan kita
setelah sekian waktu dan jarak membatasi.
aku melihatmu di jalan yang juga aku lalui,
walaupun hanya dari kejauhan aku memandang...
dengan kemeja kotak-kotak coklat dan rok yang sepadan dengan warna pakaianmu.
kau terlihat sangat cantik dalam balutan pakaian itu.

aku melihat, kamu menoleh kebelakang.
ntah...
apa kamu juga melihatku disana?
atau cuma aku yang selama ini merasa bertemu denganmu?

aku terus menikmati rindu yang perlahan menggali kembali kenangan kita.
potret kenangan kita.
hanya itu yang aku gunakan saat rindu ini kembali mendera.
tersadar aku, memandang potretmu hanya menambah rindu yang semakin menjadi-jadi.
tetap. aku nikmati rindu ini.
seraya berharap, walau kamu disana.
kita memandang hal yang sama.

aku merindumu, merindukan semua tingkah polah lucumu yg lama tak pernah menghiasi hariku lagi.
Untukmu. Langit
Bumi rindu kita.

Bumi
Rabu 19 September 2012, 08.30PM

0 komentar:

Posting Komentar