Asteroid

by 19.53 0 komentar
Asteroid...
Gue mirip dengan Asteroid. (bukan bentuknyaaaa)
dan Dear... Bumi.
**********

awalnya sama, gue Asteroid yg bergerak tanpa arah, saling menubruk Asteroid yg lain... hingga nanti mendekati sebuah planet, dan di tarik oleh gravitasinya.
gue gambarkan Dear disini adalah bumi,
ya... saat gue sang Asteroid ini, menubruk beberapa Asteroid yg lain (gue sebut mereka : situasi, waktu, dan tempat) hingga akhirnya gue mendekati Bumi...

gue sang Asteroid terkesima melihat planet itu, dia indah... sangat berbeda dengan aku yg berbentuk tidak rata, kotor, gersang, tanpa ada tanda-tanda kehidupan.


namun, gue merasa ngga pantas untuk berada di planet seperti itu, gue iri melihat Bulan (gue sebut dia : mantan Dear)
dia jauh, dari planet ini... jaraknya tetap, tidak berubah, tapi selalu ada di sekitar bumi ini. walaupun jaraknya jauh... tapi Bulan masih bisa dilihat dari Bumi, walau tak sebesar aslinya.

tapi gue lupakan masalah itu, bulan tidak mungkin bisa jatuh ke bumi... gue bisa.
ya gue ambil resiko itu... semakin dekat gue dengan Bumi, gue semakin tertarik untuk masuk ke dalamnya, seiring Gravitasi (gue sebut ini : harapan) mulai gue rasakan, semakin cepat dia menarik gue menuju ke Bumi,
tapi ngga semudah itu, gue harus menabrak lapisan Atmosfer (gue sebut ini : kenangan masa lalu Dear dgn mantannya), yg menghancurkan sebagian diri gue... gue mulai terbakar, terkikis, semakin mengecil... ingin rasanya gue kembali ke luar angkasa., tapi itu ngga mungkin... karena Gravitasi semakin besar menarik gue...

gue berhasil melewati barisan barisan Atmosfer...
sekarang gue udah di daerah langit bumi, dekat dengan awan, tapi semakin dekat dengan bumi, Gravitasi menarik gue lebih kuat! dan gue pun... menubruk keras tanah Bumi... (gue sebut ini : gue berhasil bersama Dear)

Gue benda yg asing, tentu saja banyak yg memperhatikan... (gue sebut ini : perhatian Dear)
24 jam, mereka mebicarakan gue, dari mana asal gue, kenapa gue bisa sampai ke Bumi...
tapi itu ngga lama, waktu terus bergulir tanpa ada yg bisa menghentikannya 1 detikpun.
mereka sudah mendapatkan semua yg mereka inginkan... gue?
gue dilupakan... hanya sesekali gue di sorot lg.

Bumi kembali bersenang senang dengan Awan, Matahari, Hujan, Angin, Air, dll (gue sebut mereka teman-teman Dear)
hanya sesekali gue di ingat oleh penduduk Bumi (gue sebut ini : perasaan Dear)
karena bekas saat gue menubruk Bumi itu masih ada.

penduduk bumi mulai memindahkan gue ke tempat yg jauh dari kehidupan...
karena gue hanya bebatuan yg ngga berguna, mereka menggali sebuah lubang yg besar untuk mengubur gue. dan menimbun kembali bekas pendaratan gue di Bumi...

ya... Gue dekat dengan Bumi, sangking dekatnya, takterlihat.
dan gue rasa, Bumi masih melihat ke arah Bulan sesekali,.. karena apa?
Bulan memang lebih bersinar dari pada gue yg hanya batu.

Mungkin kah terulang lagi saat-saat gue baru menubruk dan mendarat di Bumi?

Teuku Kemal Rianda
Rabu, 30 November 07.53 PM

0 komentar:

Posting Komentar